Mengapa tidak bisa menyelesaikan novel yang sedang ditulis? ini ni alesannya...
Beda
penulis beda juga cara mereka menulis, mungkin perbedaan itulah yang akhirnya
menjadi sebuah ciri khas seorang penulis untuk setiap karya yang dihasilkannya
walau pada akhirnya tujuan dan harapan setiap penulis seringkali sama dan tidak
jauh berbeda. Menyelesaikan tulisan mereka dan dibaca oleh banyak orang.
Seperti
yang saya katakan di atas bahwa setiap penulis memiliki cara mereka
masing-masing dalam menulis, cara mereka masing-masing dalam menyelesaikan
tulisan mereka. Maka pada kesempatan kali ini saya akan membagi beberapa tips
atau cara ketika sedang menulis, terutama saat menulis
sebuah novel yang memiliki durasi cukup panjang dan memakan waktu yang cukup
lama.
Menulis
novel jauh lebih sulit daripada menulis sebuah cerpen, karena durasi yang
diperlukan jauh lebih lama, konflik dalam cerita jauh lebih lengkap begitu juga
dengan pengembangan tokohnya, setting, dan alur ceritanya jauh lebih dalam dan
detil. Oleh sebab itu, sebelum memulai menulis novel ada banyak hal yang harus
dipersiapkan agar kelak tidak terhenti di tengah jalan karena kehabisan ide tau
malah kebingungan ingin dibawa ke mana cerita yang sedang ditulis.
Ada
banyak orang mencoba menulis novel akan tetapi memperlakukannya seperti mereka
menulis sebuah cerpen, walau sebenarnya menulis cerpen pun tidak bisa dilakukan
dengan menulis saja tanpa ada kerangka cerita yang jelas, akan tetapi cerpen
sah-sah saja diperlakukan seperti itu karena cerita yang terkandung di dalamnya
terbilang pendek dan biasanya ditulis dalam waktu yang singkat, sehingga
penulis lebih mudah mengingat alur serta konflik yang sedang ditulis.
Berbeda
halnya dengan novel, ketika menulis novel kerangka cerita sangat lah penting
karena sangat membantu untuk menuntun penulis kepada konflik yang tersusun di
dalam alur cerita yang rapi, sehingga penulis tidak menemukan kebuntuan alias
kehabisan ide untuk menyelesaikan karya tulis mereka.
Berikut
adalah langkah yang selalu saya lakukan ketika ingin menulis novel. Sebelum
memulai menulis saya biasanya memastikan cerita apa yang ingin saya tulis,
setelah mengetahui apa yang ingin ditulis, langkah selanjutnya adalah menulis
ringkasan cerita kasarnya dengan beberapa tokoh penting dalam novel tersebut,
setelah itu saya mulai mengumpulkan data tentang cerita yang ingin ditulis.
Pengumpulan
data adalah proses yang cukup sulit, karena dari data yang kita kumpulkan
itulah yang pada akhirnya bermanfaat untuk kita membuat kerangka cerita secara
detil. Setelah melakukan pengumpulan data, tibalah waktunya menciptakan data
untuk diri kita sendiri terhadap pengembangan tokoh-tokoh yang akan hadir di
dalam novel yang ingin kita tulis.
Pengembangan
tokoh meliputi, jenis kelamin, umur, ciri khas, hubungannya dengan tokoh lain,
serta jika perlu membuat sejarah singkat tentang kehidupan tokoh tersebut. Saya
sering kali membuat sebuah cerpen tentang kehidupan tokoh tadi sehingga
nantinya mempermudah saya untuk mengembangkan sifat dari tokoh tadi.
Selesai
dengan pengembangan para tokoh, waktunya membuat kerangka cerita, kerangka
cerita itu ada banyak jenisnya tergantung kebutuhan penulis. Ada yang membuat
kerangka cerita dalam bentuk sebab akibat, ada juga yang membuat kerangka
cerita dalam bentuk pohon pikiran, dan ada juga yang membuat kerangka cerita
dalam bentuk bab atau malah sub-sub bab. Kalau saya biasanya membuat kerangka
cerita dalam bentuk bab, sehingga saya selalu mengetahui pada bagian mana saya
akan memberikan kejutan kepada pembaca dan pada bab keberapa novel yang saya
tulis akan berakhir.
sumber : www.leutikaprio.com
0 komentar:
Posting Komentar