Pages - Menu

topbella

Selasa, 30 Oktober 2012

Mengapa Tidak Bisa Menyelesaikan Novel yang sedang Ditulis?

Mengapa tidak bisa menyelesaikan novel yang sedang ditulis? ini ni alesannya...
Beda penulis beda juga cara mereka menulis, mungkin perbedaan itulah yang akhirnya menjadi sebuah ciri khas seorang penulis untuk setiap karya yang dihasilkannya walau pada akhirnya tujuan dan harapan setiap penulis seringkali sama dan tidak jauh berbeda. Menyelesaikan tulisan mereka dan dibaca oleh banyak orang. Seperti yang saya katakan di atas bahwa setiap penulis memiliki cara mereka masing-masing dalam menulis, cara mereka masing-masing dalam menyelesaikan tulisan mereka. Maka pada kesempatan kali ini saya akan membagi beberapa tips atau cara ketika sedang menulis, terutama saat menulis sebuah novel yang memiliki durasi cukup panjang dan memakan waktu yang cukup lama.
 
 
Menulis novel jauh lebih sulit daripada menulis sebuah cerpen, karena durasi yang diperlukan jauh lebih lama, konflik dalam cerita jauh lebih lengkap begitu juga dengan pengembangan tokohnya, setting, dan alur ceritanya jauh lebih dalam dan detil. Oleh sebab itu, sebelum memulai menulis novel ada banyak hal yang harus dipersiapkan agar kelak tidak terhenti di tengah jalan karena kehabisan ide tau malah kebingungan ingin dibawa ke mana cerita yang sedang ditulis.
Ada banyak orang mencoba menulis novel akan tetapi memperlakukannya seperti mereka menulis sebuah cerpen, walau sebenarnya menulis cerpen pun tidak bisa dilakukan dengan menulis saja tanpa ada kerangka cerita yang jelas, akan tetapi cerpen sah-sah saja diperlakukan seperti itu karena cerita yang terkandung di dalamnya terbilang pendek dan biasanya ditulis dalam waktu yang singkat, sehingga penulis lebih mudah mengingat alur serta konflik yang sedang ditulis.
Berbeda halnya dengan novel, ketika menulis novel kerangka cerita sangat lah penting karena sangat membantu untuk menuntun penulis kepada konflik yang tersusun di dalam alur cerita yang rapi, sehingga penulis tidak menemukan kebuntuan alias kehabisan ide untuk menyelesaikan karya tulis mereka.
Berikut adalah langkah yang selalu saya lakukan ketika ingin menulis novel. Sebelum memulai menulis saya biasanya memastikan cerita apa yang ingin saya tulis, setelah mengetahui apa yang ingin ditulis, langkah selanjutnya adalah menulis ringkasan cerita kasarnya dengan beberapa tokoh penting dalam novel tersebut, setelah itu saya mulai mengumpulkan data tentang cerita yang ingin ditulis.
Pengumpulan data adalah proses yang cukup sulit, karena dari data yang kita kumpulkan itulah yang pada akhirnya bermanfaat untuk kita membuat kerangka cerita secara detil. Setelah melakukan pengumpulan data, tibalah waktunya menciptakan data untuk diri kita sendiri terhadap pengembangan tokoh-tokoh yang akan hadir di dalam novel yang ingin kita tulis.
Pengembangan tokoh meliputi, jenis kelamin, umur, ciri khas, hubungannya dengan tokoh lain, serta jika perlu membuat sejarah singkat tentang kehidupan tokoh tersebut. Saya sering kali membuat sebuah cerpen tentang kehidupan tokoh tadi sehingga nantinya mempermudah saya untuk mengembangkan sifat dari tokoh tadi.
Selesai dengan pengembangan para tokoh, waktunya membuat kerangka cerita, kerangka cerita itu ada banyak jenisnya tergantung kebutuhan penulis. Ada yang membuat kerangka cerita dalam bentuk sebab akibat, ada juga yang membuat kerangka cerita dalam bentuk pohon pikiran, dan ada juga yang membuat kerangka cerita dalam bentuk bab atau malah sub-sub bab. Kalau saya biasanya membuat kerangka cerita dalam bentuk bab, sehingga saya selalu mengetahui pada bagian mana saya akan memberikan kejutan kepada pembaca dan pada bab keberapa novel yang saya tulis akan berakhir.

sumber : www.leutikaprio.com 

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

 
Story© Diseñado por: Compartidisimo