Aku adalah seorang
remaja putra berusia 16 tahun. Sekarang aku tengah duduk di bangku kelas
sebelas sekolah menengah atas. Aku memiliki seorang teman dekat perempuan yang
kini selalu mengisi hari-hariku. Ia membuat hari-hariku yang dulunya biasa
saja, kini menjadi lebih berwarna. Sebut saja namanya Arsen.
Pertama kali mengenal gadis ini saat aku masih duduk di
bangku SMP. Kebetulan dia adalah teman sekelasku. Ia sering membantuku dalam
kegiatan di sekolah dan sering menuntunku jika aku mengalami kendala dalam
mengukuti pelajaran di kelas. Saat jam istirahat, aku sering mengobrol
dengannya. Terkadang kami berfoto bersama sekedar untuk mendokumentasikan
moment-moment tertentu. Pertemanan kami terus berlanjut sampai kami duduk di
bangku SMA.
Saat masa orientasi siswa, aku tertarik dengan salah satu
sahabatnya. Entah mengapa gadis yang satu itu selalu menarik perhatianku. Sebut
saja namanya Dewi. Aku pun melakukan pendekatan demi pendekatan. Setelah
melihat respon positif darinya, aku memberanikan diri untuk mengutarakan
perasaanku. Tak kusangka Dewi memiliki perasaan yang sama denganku. Akhirnya
kami berpacaran.
Setelah lama menjalin hubungan dengan Dewi, konflik demi
konflik pun datang. Saat itu pun Arsen datang kembali. Aku mulai sering
bercanda gurau lagi bersamanya. Karena kebetulan Arsen adalah sahabat dari
Dewi, aku jadi sering bercerita mengenai Dewi. Aku juga sering meminta beberapa
pendapatnya mengenai konflik-konflik yang tengah aku hadapi. Walaupun sering
mendengar keluhanku, Arsen seolah-olah tidak pernah bosan. Ia dengan sabar
mendengarkan sampai ceritaku usai, setelah itu biasanya ia memberikan beberapa
solusi dan terkadang ia hanya membalas dengan candaan hanya sekedar agar aku ikut
tertawa.
Hari demi hari berlalu, aku putus dengan Dewi. Disaat aku
berpikir aku akan sendirian, ternyata Arsen masih disampingku. Ia masih sabar
mendengarkan keluhan-keluhanku dan masih tetap mengajakku bercanda gurau
seperti saat SMP dulu. Sekian lama aku menghabiskan waktu bersamanya. Tidak
tahu bagaimana mulanya, tiba-tiba saja perasaan aneh perlahan menghampiriku.
Aku sangat nyaman berada disisinya dan ingin selalu dekat dengannya. “Mungkin
aku jatuh cinta lagi”, pikirku saat itu.
Singkat cerita, tepat pada tanggal 23 di bulan November,
walaupun tidak secara langsung melainkan hanya melalui perantara pesan singkat,
aku memberanikan diri untuk mengutarakan isi hatiku. Aku mengungkapkan semua
yang telah aku pendam selama ini. Dan tidak lupa, aku menanyakan apakah dia
bersedia menjadi gadisku. Hatiku seakan meloncat dari tempatnya ketika pertama
kali membaca balasan dari Arsen. “Ia menerimaku!”. Hingga sekarang ia masih
menemani dan mewarnai hari-hariku. Aku cukup senang karena dia yang mengisi dan
menemani hariku saat ini. Walaupun terkadang ia membuatku jengkel, tetapi ia mampu
membuatku tidak bisa jauh darinya. I Love her more than everything, cs she is
my everything.
0 komentar:
Posting Komentar